ROSARIO PRAYER BY SMA MARIA MEDIATRIX
Maria Mediatrix High School
Rabu, 17 Juni 2015
Sabtu, 30 Mei 2015
Sampah Plastik Diolah Jadi Aneka Perhiasan
Ambon - Berita Maluku. Sampah dari kemasan gelas maupun botol minuman
plastik yang sudah dibuang, rupanya menjadi aneka perhiasan cantik setelah sampah-sampah
plastik ini sampai ke tangan para siswa dan guru SMA Maria Mediatrix
Benteng-Ambon.
Sampah-sampah buangan warga yang berserahkan dimana-mana, baik di darat maupun
di laut, dipungut dan ditampung kemudian dikreasikan menjadi berbagai benda aksesoris
menarik, seperti anting-anting, kalung, gelang, topi, ikat pinggang dan
lainnya.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA. Maria Mediatrix Ambon, Ny. Rosa Fautngiljanan
kepada Berita Maluku.com, Sabtu (2/5/2015) mengakui, persoalan sampah telah
menjadi perhatian berbagai pihak di Kota Ambon. Untuk itu, pihaknya
berinisiatif mendaur ulang sampah ini menjadi barang berguna. Dengan alasan
ini, dirinya mensponsori siswanya untuk terus mengkerasikan aksesoris dari
sampah plastik buangan warga.
Diakui, sudah banyak aksesoris yang dibuat pihaknya, bahkan para siswa dan guru
di lingkungan sekolahnya sudah ada yang mencoba mengenakan aksesoris yang
mereka buat. Aksesoaris atau perhiasan dari sampah plastik ini bahkan mulai
dicoba warga. Begitu pula pada acara–acara sekolah ataupun moment-moment
tertentu. Fautngiljanan mengaku aksesoris ini dikenakan oleh para siswa.
Salah satu bukti ketika dilangsungkan “Karnaval Kalesang Sampah” yang digelar
untuk memperingati Hari Pendidikan NasionalTanggal 2 Mei 2015, sejumlah aksesoris
berbahan sampah plastik ini ikut dipamerkan di Lapangan Merdeka Ambon. Dan ada
saja yang tertarik dengan kresasi dari sampah-sampah tersebut.
Kepsek ini mengaku akan terus mengajak siswanya untuk selalu menciptakan
kretifitas salah satunya dengan membuat barang-barang aksesoris dan kreasi
lainnya dari sampah plastik, mengingat sampah yang berserahkan di kota Ambon
cukup memprihatinkan.
Hal ini dillakukan juga agar membantu Pemerintah Kota Ambon menjaga kebersihan
lingkungan sekaligus menjadi pelajaran ekstra di sekolah. (BM11)
Marching Band menjelang Hari Pendidikan
Ambon – Berita Maluku. Aksi marching band
SMA Maria Mediatrix Ambon ikut memeriahkan Karnaval “Kalesang Sampah” yang
digagas Pemerintah Kota Ambon dalam rangka memperingati Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei.
Marching band ini melibatkan puluhan siswa Sekolah Menengah Atas yang berasal
dari Persekolahan Katolik Benteng – Ambon.
Pantauan Berita Maluku.com, meski Ambon sempat diguyur hujan, namun kelompok
marching band yang dikomandani mayoret Veren Morai dan Edoardus Sarfunin itu
terlihat bersemangat mengitari sejumlah ruas jalan yang sudah ditentukan
sebelumnya, sembari mendengungkan lagu-lagu nasional dan lagu-lagu Maluku
berbahasa daerah seperti arwan sir-sir.
Perarakan kelompok marching band ini mendapat perhatian ribuan warga yang
menyaksikan di bibir jalan seperti jalan dr. Kayadoe hingga jalan dr.
Maiholo-Benteng sehingga membuat ruas-ruas jalan tersebut sempat menjadi macet.
Kepala Sekolah SMA. Maria Mediatrix Ambon, Ny. Rosa Fautngiljanan, S.Pd, M.Pd
mengatakan, SMA Mediatrix yang bernaung di bawah Yayasan Bintang Timur
dipercayakan bersama sekolah lain untuk mengikuti kegiatan Karnaval “Kalesang
Sampah”.
Bagi Fautngiljanan, hal ini merupakan moment yang cukup baik karena selain
turut memperingati hari pendidikan nasional, para siswa juga diajak tampil
berekspresi dengan kelebihan lain yang diperoleh lewat pelajaran ekstra di
lembaga pendidikan menengah atas yang dipimpinnya.
Kepsek yang satu ini mengaku, peringatan Hardiknas 2 Mei 2015 cukup meriah dan
berkesan bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sebab menyongsong puncak
perayaan hari pendidikan nasional ini pihak Yayasan Bintang Timur sudah
menggelar sejumlah kegiatan perlombaan di sekolah yang melibatkan para siswa
seperti futsal dan lainnya. (BM-11)
Minggu, 05 Mei 2013
Selasa, 23 April 2013
Minggu, 08 November 2009
Tenunan Khas Maluku Tenggara
Tenunan yang diajarkan dalam mata pelajaran Mulok pada SMA Maria Mediatrix pada tahun pelajaran 2009/2010 semester I sesuai dengan karakteristik peserta didik yang sebagian besar adalah berasal dari Maluku Tenggara. Sehingga sangat sesuai dengan diberlakukannya tenuan khas Maluku Tenggara pada Semester ini. Dengan adanya mata pelajaran ini diharapkan peserta didik mampu untuk menenun sendiri setelah menguasai pelajaran tersebut. Baik untuk diri mereka sendiri, untuk masyarakat dan mengangkat ciri khas daerah.
Langganan:
Postingan (Atom)